Kamis, 10 Juli 2014

Bullying Berkedok Pencinta Alam

*mengheningkanciptasambilmenghelanafas*
Turut berduka atas meninggalnya Arfiand (16) & Padian (16) siswa kelas X SMA 3 Jkt. Semoga mereka korban terakhir. Kejadian ini menorehkan luka (lagi) di wajah ekskul PA-Pecinta Alam sehingga diusulkan dihentikan sementara di seluruh sekolah di ibukota.

Sangat menyedihkan ada banyak anak muda tidak mengerti prinsip alam & kepemimpinan. Hukum alam alias hukum rimba yang diindoktrinasi ke otak remaja adalah 'siapa kuat dia yang menang' karena bercermin pada binatang. Latihan kepemimpinan siswa ataupun kegiatan PA sangat menekankan pelatihan kekuatan fisik bahkan tidak jarang sampai ke titik ekstrem yang hanya beda tipis dengan physical abuse. Sayang sekali jika generasi muda belum memahami bahwa kekuatan fisik manusia harus dibarengi dengan kekuatan karakter karena di alam, karakter rendah hati & ringan tangan = saling tolong (bukan ringan tangan = gampang mukulin teman/rekan) itu teramat penting. 


'No man is an island'. Tidak ada orang yang bisa hidup sendirian. Semua perlu saling tolong, saling melengkapi, menopang & bekerjasama karena tidak ada orang yang sanggup hidup tanpa bantuan orang lain. Alam sesungguhnya mengajarkan itu. Remaja yang mengatakan mencintai alam tapi tidak mau menerapkan prinsip alam yang sejati, tidak layak bilang dia anak PA! Semoga...semoga tidak ada lagi segala bentuk kekerasan yang mengatasnamakan Pecinta Alam :=.=:

Tidak ada komentar: