Rabu, 18 Maret 2009

Fireproof: Never Leave Your Partner Behind

Fireproof adalah film yang dibuat oleh tim yang sama dengan yang membuat film Facing the Giants. "Never leave your partner behind" adalah slogan yang selalu diajarkan oleh Caleb sebagai kapten regu pemadam kebakaran. Ia merasa dihormati di mana pun ia berada (karena ia seorang pahlawan yang sering menyelamatkan orang), kecuali di rumahnya sendiri oleh istrinya. Mereka sering bertengkar sampai di satu titik Cate tidak tahan lagi dan mengajukan perceraian.

Keluhan Caleb: Cate selalu komplain, tidak pernah puas, tidak menunjukkan sedikitpun respek atau menghargainya sebagai suami, tidak becus mengurus rumah. Keluhan Cate: Caleb egois (sibuk dengan hobi internet & selalu menghabiskan 1/3 gaji untuk membeli kapal yang menurutnya tidak berguna), tidak mengerti kebutuhannya, tidak bersedia mendengarkannya, tidak menolongnya sama sekali dalam mengurus rumah padahal ia harus bekerja penuh waktu dan harus mengurus ibunya yang stroke di akhir pekan.

Mereka sudah menikah selama 7 tahun, dulu saling mencintai tapi sekarang merasa percuma mempertahankan pernikahan dengan pasangan yang telah berubah. Orangtua Caleb datang dari luar kota, Ayahnya berhasil membuat Caleb berkomitmen menunda perceraian selam 40 hari dan selama waktu itu, akan mengikuti semua petunjuk yang ada di buku yang akan dikirimkan ayahnya kepadanya (gue mikir kenapa pake 40 hari ya? Seperti Purpose Driven Lfe aja)

Di sini nih menariknya film ini. Caleb seperti menghitung hari karena dari buku itu, dia mendapat tips-tips praktis dalam memperbaiki relasi dengan pasangan, misalnya: 1 hari, ia tidak boleh mengucapkan kalimat negatif pada pasangan. Ia hanya boleh mengucapkan yang positif, kalo marah dia harus diam saja, ga boleh ngomong hal negatif. Hari berikut dia harus melakukan sesuatu untuk istri. Dia memutuskan bikinin istri teh/kopi. Istrinya pagi-pagi langsung pergi dan tidak peduli dengan teh/kopi yang dia buat. Hari lain dia harus memberikan sesuatu, mengirimkan apa saja untuk pasangan di kantor. Ia membeli bunga & coklat termurah. Respon istrinya juga apatis banget, abis bunganya jelek seh hahaha... Dia bertahan terus walau berkali-kali telpon ayahnya saking bete dan putus asa menghadapi sikap dingin Cate. Ayahnya sangat luar biasa dalam menyemangati Caleb. Sampai di hari ke-23 ia sudah melakukan semua petunjuk dan istrinya datang mengutarakan kebingungan sekaligus kecurigaannya diakhiri dengan nada dingin bahwa dia tetap ingin bercerai. Caleb marah sekali dan ketika dia memutuskan mengakhiri semuanya, ayahnya berjanji akan datang esok hari.

Waktu ayahnya datang, Caleb mengutarakan rasa ga enaknya karena ayahnya tinggal jauh di luar kota. Mereka jalan-jalan di sebuah taman yang ada salib besar di tengahnya. Ayahnya kembali berusaha bicara tentang Yesus kepada Caleb. Caleb kembali memotong pembicaraan ayahnya karena merasa tidak ada relevansi antara pernikahan dengan Yesus. Ayahnya akhirnya menanyakan, "Apa yang kamu keluhkan tentang Cate?" Kurang lebih begini jawaban Caleb, "Cate tidak menghargaiku, Aku berusaha menjalankan semua yang ada di buku tapi responnya dingin, dia seperti meludahi semua perbuatan baik yang kulakukan untuknya, Aku menunjukkan ingin mempertahankan pernikahan kami tapi ia terus mencurigaiku, ia tidak menginginiku dan ia tidak mencintaiku." Tepat ketika Caleb menyelesaikan perkataannya, ia menatap ayahnya yang berdiri di bawah salib! Caleb terpana ketika ayahnya berkata, "Bukankah itu yang DIA terima dari kamu?" Caleb menggelengkan kepala dengan panik dan berkata, "Tidak seperti itu." Caleb terus menggelengkan kepala dan menunduk ketika ayahnya datang dan mengatakan, "Kamu tidak dapat mencintai Cate kalau kamu belum merasakan cinta Yesus dalam hidupmu. Sadarkah kau sekarang bahwa kau membutuhkan DIA?" Di momen itulah Caleb menerima Tuhan Yesus.

Cerita terus berlanjut, mengharukan melihat apa yang Caleb lakukan untuk terus mencintai Cate yang jelas-jelas menunjukkan tidak lagi mencintainya. Cate juga bukan seorang Kristen dan selalu menghindari topik pembicaraan tentang kebutuhannya akan Yesus. Gimana akhir cerita ini? Nonton sendiri lebih baik ya. Yang pasti gue setuju banget dengan pesan film ini: orang yang tidak pernah merasakan cinta Kristus yang luar biasa dalam hidupnya, tidak akan mampu mencintai orang lain seperti Kristus mencintai. Cinta manusia cenderung pamrih & menuntut balasan tapi cinta Kristus dibuktikan kepada kita justru ketika kita masih berdosa dan berbuat jahat padaNya. Orang di luar Kristus bisa aja bertahan dalam sebuah pernikahan karena berbagai sebab, tapi sesungguhnya pernikahan Kristen yang sesungguhnya (kasih yang berkorban bahkan di saat pasangan sepertinya tidak layak mendapat pengorbanan itu) hanya mampu bertahan bila orang yang di dalamnya telah merasakan anugerah Allah melalui cinta Yesus Kristus yang mati di kayu salib untuk manusia berdosa yang percaya padaNya. Gue rekom film ini buat mata kuliah terapi keluarga or Bimbingan Pra-nikah or Keluarga Kristen. Met nonton buat yang belum nonton & thanks to Ar yang udah minjemin film ini secara mendadak (ga merasa gue todong kan?) hehehe...

2 komentar:

A Nathanael Tjoa mengatakan...

Tenang.
Gue gak merasa ditodong.

Tapi, kalo dipikir...

TOLONG! TOLONG! TOLONG!

Ada cewek bawa-bawa DVD gue!

Stellaria mengatakan...

Yeeee... gue nodong film yang laen, dikasih film yang ini (catat: dikasih, dengan sukarela tapi emang muka lu muka pasrah sih ya? hahaha). Tapi gue yakin, Fireproof ini film yang jauh lebih berbobot dibanding film sci-fi yang lu janjiin ke gue :D peace...peace...