Senin, 25 Agustus 2008

Pelayanan VS Keluarga

Cer
Mayoritas pemuda setuju kalo keluarga ada di prioritas kedua setelah Tuhan. Karena arti pelayanan tidaklah sesempit lingkungan gereja atau kegiatan rohani aja. Pelayanan memiliki arti yang luas mencakup tiap hal yang diberikan kepada orang lain dengan sasaran untuk menyenangkan hati Tuhan. Jadi, kegiatan apapun kalau didasari motivasi untuk Tuhan, itu adalah pelayanan.

Masalahnya dalam kehidupan sehari-hari, tidaklah semudah itu konsisten dengan prioritas. Karena kenyataannya, pemuda memiliki dunia yang super sibuk luar biasa. Waktu para pemuda kebanyakan habis dengan pekerjaan dan segudang aktivitas di luar keluarga. Jadi, mengutamakan keluarga merupakan tantangan tersendiri buat para pemuda Kristen.

Waktu gue mempersiapkan topik ini untuk disampaikan di pemuda, gue sendiri merasa tertampar. Otak tau yang terpenting itu keluarga tapi nyatanya seringkali malah mengambil pilihan yang berbeda dengan prioritas itu. Menonton ketiga kalinya film "Click" yang diperankan oleh Adam Sandler membuat gue kembali merenungkan makna keluarga buat gue. Yang pasti, ada 2 hal yang membuat gue dan para pemuda lain termotivasi untuk lebih mengutamakan keluarga di waktu2 yad, yaitu:

1. Waktu terus mengalir. Seperti sungai, waktu itu tidak pernah mengalir kembali. Tiap masa ada keunikannya sendiri. Dan yang sudah lewat, tidak dapat diulangi. Misalnya: ketika saat ini pemuda memutuskan untuk lebih mengutamakan karir/pelayanan di atas kebersamaan keluarga/adik kecil, suatu saat ketika menengok ke belakang, tidak dapat mengulangnya karena ortu belum tentu masih memiliki fisik yang sehat untuk menghabiskan waktu bersama. Atau adik kecil sudah beranjak remaja dan lebih suka menghabiskan waktu bersama teman2nya lebih daripada dengan kita.

2. Waktu manusia itu terbatas. Kita tidak tahu sampai kapan waktu kita atau ortu kita di dunia. Dan berapa lama lagi waktu yang dapat kita habiskan bersama-sama di dunia ini. Ini yang membuat kami semua harus lebih memaksimalkan tiap kesempatan yang ada sesuai dengan prioritas yang benar.

Pada dasarnya kalo Tuhan sudah menganugerahkan keluarga sebagai satu kesatuan, satu komunitas terkecil, Tuhan pasti ingin kita melayani di dalam keluarga itu. Ketika di dalam keluarga terjadi sukacita kebersamaan itu, pelayanan keluar dengan sendirinya akan muncul. Dan pelayanan itu akan jauh lebih efektif karena keluarga pun mendukung pelayanan kita. Bahkan sungguh alangkah indahnya bila melihat 1 keluarga utuh bersama-sama melayani Tuhan dengan melayani sesama. Pelayanan yang merupakan wujud pemberian kasih yang tulus bagi Tuhan dan sesama akan muncul ketika masing2 anggota sudah merasakan kasih Tuhan dalam keluarga. So, pelayanan tidak lagi bermusuhan dengan keluarga tapi justru keluar sebagai dampak suatu keluarga yang sehat. Pelayanan bukan lagi sarana untuk mendapatkan keluarga yang sehat. Tapi keluarga yang sehatlah yang mampu melayani dengan maksimal. Selamat melayani bersama keluarga...

Tidak ada komentar: