Selasa, 09 Desember 2008

Bolt

Gue takut anjing, gue ga suka kucing, gue jijik ama hamster. Tapi ketiga hewan itu bergabung dalam film Bolt, ternyata bagus juga, bisa jadi komedi segar plus penuh makna ^_^ Ada seekor anjing (Bolt) yang menjadi bintang dalam sebuah film di mana ia bertugas sebagai bodyguard seorang gadis cilik (Penny) yang ayahnya (seorang dokter) ditawan musuh jahat.

Agar menjiwai aktingnya, anjing ini dikurung dalam studio Hollywood dan tidak mengenal jati diri yang sesungguhnya. Bolt selalu berpikir bahwa ia adalah anjing super yang matanya sanggup melelehkan besi, tangannya mampu mengoyakkan jeruji baja, gonggongannya dapat menghancurkan satu pasukan musuh (kelompok si mata hijau), lompatannya luar biasa... pokoknya, tak terkalahkan deh. Sejak kecil, ia sudah dilatih untuk hidup dalam suatu dunia ciptaan para kreator film. Bolt sedemikian terlindungi, bahkan
tidak tahu rasa lapar dan darah pun tidak pernah keluar dari tubuhnya (namanya juga film, booo...). Penny sangat menyayangi Bolt tapi Bolt mewujudkan rasa sayangnya hanya dengan menjaga Penny dengan sangat serius.Lalu sang sutradara membuat adegan Penny dan Bolt ditangkap. Di situlah titik awal perjuangan Bolt menjadi dirinya sendiri.

Bolt "membebaskan diri" dari kurungan dan bermaksud menyelamatkan Penny (padahal dalam dunia realita, Penny tidak dalam bahaya apapun). Bolt masuk ke dunia realita dan keluar dari Hollywood. Dalam perjalanannya menyelamatkan Penny, Bolt ditemani oleh Mittens (kucing) dan Rhino (Hamster). Alur ceritanya cukup segar, percakapan dikombinasikan dengan musik dan adegan-adegan lucu menciptakan film ini layak untuk ditonton semua usia karena memiliki pesan yang bagus, di antaranya sbb:

1. Be yourself. Dunia film/TV penuh dengan khayalan yang seringkali bertolakbelakang dengan dunia nyata. Bolt yang hidup di dunia TV itu sangat terlindungi & dapat menjadi anjing super sementara di dunia nyata, ia bukanlah anjing super, ia hanya anjing biasa. Selama Bolt masih terjebak dalam pemikiran bahwa ia adalah anjing super, ia tidak dapat menikmati hidupnya sebagai anjing biasa. Salah satu klimaks yang mengharukan adalah ketika Bolt menerima dirinya sebagai anjing biasa yang tidak punya kekuatan super, tetapi ia tetap setia dan tetap ingin menyelamatkan Penny. Gue jadi inget sebuah slogan: If you want to make your dreams come true, the first thing you have to do is wake up. Bolt belajar menjadi anjing yang suka bermain, menjulurkan lidah, berputar-putar, dll yang biasanya dilakukan anjing "normal". Menyaksikan ini, pelupuk mata gue sempet basah dikit loh soale emang menjadi diri sendiri itu luar biasa nikmat dan rasanya senang sekaligus terharu menyaksikan Bolt or orang-orang lain bisa menerima dan menjadi diri sendiri.

2. Fokus pada tujuan awal. Mittens yang sudah menjadi sahabat Bolt menawarkan kenyamanan tempat tinggal ketika perjalanan tinggal selangkah lagi bagi Bolt untuk sampai ke kota tempat Penny tinggal. Ekspresi Bolt yang bingung menunjukkan betapa sulitnya menolak tawaran dari seorang sahabat, walau kadang sahabat itu sepertinya tidak mengerti fokus tujuan kita. Gue ngerti banget perasaan Bolt yang bingung waktu teman berniat baik pada kita tapi kebaikannya itu dapat menyimpangkan kita dari tujuan awal hiks... Walau harus menyinggung Mittens, Bolt tetap fokus pada tujuan awalnya. Gue rasa ini yang dinamakan anjing yang bertujuan! Kalo manusia gimana ya? harus lebih bertujuan dong dari Bolt hehehe....

3. Belajar menang atas masa lalu bersama sahabat. Mittens punya masa lalu yang kelam karena dikhianati pemiliknya. Jadi, ia sangat menentang Bolt yang ingin kembali ke Penny. Betapa sakit hatinya Mittens ketika niat baiknya, semua usahanya untuk Bolt malah membuahkan penolakan. Ga heran kalo ia mengusir Bolt karena merasa Bolt keras kepala. Ketika Bolt benar-benar pergi, jelas muncul kesedihan dalam hati Mittens karena ia sungguh-sungguh tidak ingin Bolt terluka (sampe ga nafsu makan euy). Mittens memiliki konsep: tidak ada manusia yang bisa dipercaya, ia tidak dapat mengerti kenapa Bolt tidak mau menuruti sarannya. Ia menuntut Bolt percaya pada pemikiran dan perasaannya tetapi di sisi lain, Mittens sendiri belum bisa mempercayai pemikiran dan perasaan Bolt. Ironis ya? Waktu nonton adegan itu, gue jadi merenung karena manusia pun sering begitu dalam berinteraksi satu dengan yang lain. Semakin dekat kita dengan seseorang, kita makin menuntut orang itu untuk menerima pemikiran dan perasaan kita dan sebaliknya, kita malah sering lupa dengan pikiran dan perasaannya, kita lupa bahwa orang terdekat kita itu pun manusia yang punya pikiran dan perasaan. Beruntung ada Rhino si hamster kocak yang walau hidup dalam dunia khayalan, ia mampu menjadi contoh bagi Mittens, bagaimana seorang sahabat itu seharusnya bersikap. Daripada menyediakan suatu kenyamanan bagi sahabat (agar ia tidak terluka), lebih baik mendukung sahabat kita untuk berjalan dengan fokus pada tujuannya. Kita boleh aja memberi saran bagi sahabat dengan tujuan dan maksud baik tapi kalau sahabat kita memutuskan untuk melakukan yang berbeda, tugas kita sebagai sahabat adalah mendampingi dan mendukungnya agar ia berhasil. Wow, teori yang gampang tapi prakteknya ehm ga semudah membalik telapak tangan tuh... Mittens akhirnya berhasil mengalahkan masa lalunya, karena ia mendengarkan nasihat Rhino dan ia pun dapat mendukung Bolt yang sempat merasa kecewa karena suatu kesalahpahaman dan merasa pemikiran Mittens benar bahwa Penny tidak menyayanginya lagi. So, siapa yang mendorongmu berjuang mengatasi masa lalu? Siapa yang tetap mendukungmu di saat kamu mengambil keputusan yang berbeda dengan keinginannya? Siapa yang menghiburmu di saat kamu merasa keputusanmu salah? Dialah sahabat sejatimu ^_^

4. Rhino mencetuskan kalimat yang menurut gue adalah intisari semua film Hollywood. "Semua orang membutuhkan pahlawan." Di dunia perfilm-an sudah pasti tokoh baik jadi pahlawan melawan tokoh jahat dan yang menang biasanya tokoh baik. Biasanya bete banget kalo yang menang tokoh jahat. Gue setuju, pada dasarnya semua manusia sangat membutuhkan pahlawan dalam hidupnya. Karena gue yakin kebutuhan akan pahlawan itu ditaroh Tuhan dalam hati tiap manusia, kebutuhan akan seseorang yang dapat menyelamatkan orang lain. Kebutuhan akan seseorang yang lebih hebat dari dirinya. Dan sesungguhnya kebutuhan ini hanya dapat dipenuhi oleh Sang Pencipta yang datang ke dunia dalam diri Tuhan Yesus Kristus, Sang Pahlawan Sejati yang menyelamatkan manusia berdosa. Jadi, kalau mencari pahlawan di luar Kristus, manusia hanya akan mengalami kekosongan selamanya. Karena tidak ada pahlawan manusia yang sempurna. Hanya Allah yang sempurna yang sanggup menjadi Pahlawan Sempurna. Dunia film boleh aja menawarkan banyak pahlawan seperti: Batman, Superman, X-man, Ultraman, Power Rangers, Ksatria Baja Hitam, Sailor Moon, Robin Hood, Peterpan, dan lain-lain (ga akan abis gue sebut wong gue aja ampe lupa saking banyaknya), tetapi selama manusia belum menemukan Pahlawan Sejatinya, hati manusia tak akan pernah puas dan akan selalu menemukan kekecewaan.

Hmm apa lagi ya? sebenarnya banyak yang bisa direnungkan dari film Bolt tapi sekarang gue udah harus back to work lagi so buat yang belum nonton dan ada waktu, nonton aja dan tarik sendiri pelajaran dari film itu ya, kan bisa jadi penghiburan sehat hehehe... Met nonton deh...

Tidak ada komentar: